Diksi.co.id, Jember | Polres Jember berhasil mengungkap kasus curanmor dan hasil operasi ketupat 2024, bertempat di Mapolres Jember pada Rabu (17/04/2024) pagi. Operasi ketupat yang di gelar Polres Jember dan pihak terkait lainnya, dimulai pada tanggal 4 April 2024, dan berakhir pada 16 April 2024 pukul 24.00 WIB.
Kapolres Jember AKP Bayu Pratama Gubunagi mengapresiasi semua pihak terkait dan masyarakat yang ikut membantu pengamanan operasi ketupat tahun 2024. “Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak pemerintah daerah, TNI, dan spakeholder terkait pengamanan operasi ketupat tahun ini. Dan juga peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan patut kita apresiasi tentunya,” ujar Bayu.
Bayu juga manyebutkan terdapat beberapa indikator keberhasilan dibanding operasi ketupat tahun 2023 lalu. “Antara lain, angka kejahatan kriminalitas turun kurang lebih 4 kasus. Dari tahun 2023 ada 78 kasus kriminalitas, dan untuk tahun 2024 ini ada 74 kasus kriminalitas,” ungkap Bayu.
“Angka kecelakaan lalu lintas juga turun, tahun lalu itu ada 28 kasus dan untuk tahun ini ada 27 kasus. Yang cukup penting adalah totalitas korban, tahun lalu ada 4 orang meninggal dunia dan tahun ini hanya 1 orang meninggal dunia,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan selama kegiatan berangsung, ada kejadian menonjol. Salah satunya ada korban meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Paseban Kencong.
“Selama operasi kerupat berlangsung kami temukan ada satu korban meninggal dunia akibat terseret ombak, dan kejadian lainnya seperti kebakaran gudang, kasus penganiayaan dan lain sebagainya,” ulas Bayu.
Lanjut Bayu, tingkat kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) masih tinggi. Dalam oprasi ketupat tahun 2024, Polres Jember berhasil mengungkap kurang lebih 9 kasus.
“Alhamdulillah Polres Jember berhasil mengungkap kejahatan curanmor dari 21 tkp, dengan barang bukti yang kami amankan sebanyak 18 unit sepeda motor. Dan ada 4 pelaku diantaranya 2 pelaku utama berinisial AH dan JN dan 2 penadah barang curian berinisial HR dan IN,” ungkap Bayu
“Dari hasil penyelidikan dari para pelaku, setidaknya ada 3 LP yang kami temui yaitu di Kalisat,” sambung Bayu.
Ia juga mengatakan bahwa, kedua pelaku tersebut adalah residivis. “Pelaku berinisial AH adalah residivis yang sudah kurang lebih 8 kali masuk LP, sedangkan JN sudah minimal 3 kali mendapatkan hukuman atas kasus yang sama,” katanya
Dari pendalaman yang kami lakukan, kata Bayu, sudah ada beberapa orang yang teridentifikasi sebagai korban kejahatan curanmor tersebut.”Pada kesempatan kali ini, kami juga melakukan upaya untuk menerapkan situasi kondusif di dalam Kabupaten Jember,” ujar Bayu.
“Kami juga akan kembangkan terkait keberadaan unit roda dua lainnya,” pungkas Bayu.(ary)
