Diksi.co.id, Banyuwangi | Seorang pria paruh baya, ditemuman tak bernyawa di salah satu kamar hotel Widodo di Jajag, Kabupaten Banyuwangi.
Penemuan tersebut mengejutkan karyawan dan warga yang tinggal disekitar lokasi kejadian, Sabtu (25/11/2023) pagi.
Jasad ditemukan pertama kali oleh seoranf petugas kebersihan atau klining servis hotel bernama Yayan Seputro (24).
Saat ditemukan mayat pria tersebut dalam posisi terlentang, diatas kasur tanpa busana (sekitar perut dan kemaluan tertutup handuk).
Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat menjelaskan, identitas mayat bernama SU (52) warga Desa Kesilir Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.
“Jenazah ditemukan kamar nomor 06, hotel Widodo, yang beralamat di Jalan PB Sudirman,Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, oleh seorang cleaning servis sekitar pukul 05.00 Wib,” terang AKP Badrodin Hidayat.
Menurut resepsionis hotel, Pandu Hermawan (32), korban datang dan menginap di kamar No 06, pada hari Jum’at (24/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Peristiwa yang menggegerkan tersebut baru diketahui oleh Yayan pada hari Sabtu, sekitar pukul 05.00 Wib, saat hendak mematikan lampu dan memeriksa kamar-kamar tamu hotel.
Ketika melewati kamar No 06, Yayan Seputro melihat pintu kamar dalam keadaan tidak terkunci, sedangkan lampu dan AC dalam keadaan menyala. Penasaran dia berinisiatif mengecek dan mebuka pintu kamar tersebut.
Namun saat membuka pintu, petugas tersebut melihat SU dalam keadaan terlentang dengan bagian bawah tertutup handuk. Penemuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pemilik hotel
“Selanjutnya, bersama-sama mereka mengecek kedalam kamar korban untuk membangunkan, akan tetapi korban tidak memberi jawaban. Kemudian pemilik hotel melaporkan kejadian tersebut kepada SPKT Polsek Gambiran,” papar AKP Badrodin Hidayat.
Pemilik hotel bernama Digy Ardi Syahriar (37) pasca mendapatkan laporan kemudian memanggil petugas puskesmas setempat.
“Yang mendatangi TKP setelah menerima laporan, saya bersama beberapa anggota, Kepala Dusun Krajan, Slamet Hariyadi, petugas Medis dan Staf Puskesmas Jajag, Angga Mahardika S,” tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, SU diperkirakan meninggal lebih kurang sekitar pukul 02.00 Wib, didalam tubuh korban tidak ditemukan bekas luka atau tanda-tanda kekerasan, diduga korban meninggal akibat serangan jantung.
Dari tanda-tanda fisik, diduga korban meninggal akibat konsumsi jamu dan melakukan aktivitas berlebihan, sehingga memicu peningkatan kerja jantung.
“Untuk mengetahui kepastian penyebab dari kematian almarhum, maka terhadap jenazah perlu dilakukan bedah mayat atau autopsi, tetapi dari pihak keluarga, yaitu istri korban tidak berkenan,” ungkapnya.
Istri korban bernama Rubi Astutik (50) yang bersangkutan menerima kematian korban dengan ikhlas dan tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan bermaterai.
“Menurut keteranganya, almarhum selama ini tidak pernah mempunyai keluhan sakit, dan dia merasa yakin, bahwa waktu suaminya meninggalkan rumah dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Beberapa barang milik korban yang ada dilokasi kejadian berupa 1 Unit sepeda motor Honda PCX, 1 buah HP merk Nokia,1 buah Dompet warna hitam berisi kartu identitas dan STNK Motor Honda PCX, uang tunai Rp 661 ribu, baju, celana panjang, celana dalam serta jaket warna hitam diserahkan kepada pihak keluarga.
“Barang bukti (BB) yang ditemukan dikamar korban, selanjutnya diamankan untuk dimusnahkan, Botol Kratingdaeng dalam keadaan terbuka, 1 Botol UC 1000 (sudah diminum, sisa ± 30 ml), 1 Botol Jamu Tradisional merk MBAH KUMIS isi 130 ml, sudah diminum,” pungkas AKP Badrodin Hidayat. (Kur)
