Diksi.co.id, Jember | Sejumlah aktifis anti korupsi dan LBH Bolo Saif datangi Uni Tipikor Satreskrim Polres Jember, Rabu (8/5/2024) siang.
Kedatangan para aktifis yang dipimpin langsung pegiat gaek Kustiono Musri ini untuk menanyakan laporan dugaan korupsi di Pemkab Jember.
Kasus rasuah ini dilaporkan pada bulan Januari 2024 lalu namun perkembangannya hingga kini belum ada kejelasan.
Ketua LBH Bolo Saif Novi Kusuma saat dikonfirmasi membenarkan kedatangan dirinya bersama para aktifis ini untuk mencari tahu sampai sejauh mana proses hukum kasus yang mereka laporkan.
” Kami datang ke Polres Jember guna menanyakan perkembangan dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang telah kita laporkan pada tanggal 31 Januari 2024,” katanya.
“Kami tadi ditemui oleh Kanit Tipikor Polres Jember Iptu Eko. Pak Eko mengatakan kasus ini sedang dipelajari oleh penyidik,” tambahnya.
Novi juga menuturkan menurut penyidik menjamin kasus ini akan terus diproses dan tidak ada muatan politis untuk menghentikannya.
Polisi juga akan memanggil pihak pelapor pekan depan untuk dimintai keterangan terkait laporan tersebut.
“Semoga saja minggu depan recanan pemanggilan ini dilaksanakan tanpa penundaan,” kata Novi.
Selama ini banyak pihak yang menanyakan perkembangan proses hukum dugaan kasus rasuah tersebut kepada LBH Bolo Saif dan para aktifis.
“Namun kita tidak bisa menjawab karena kasus ini sudah di ranah Polres Jember,” ujarnya.
Sebagai informasi beberapa pejabat dilaporkan terlibat kasus dugaan korupsi antara lain inisial TFA selaku Plt. Kepala BPKAD 9 Maret 2021-24 Desember 2021, Sekda 2021 dan 72 Kepala OPD
atas dugaan korupsi dan penyalagunaan wewenang Perubahan APBD 2021.
Kemudian ada juga inisial NHY yang dilaporkan atas dugaan korupsi sebesar Rp 11.971.093.500 dengan modus pecah paket sebanyak 78 paket masing-masing di bawah Rp 200 juta di tahun anggaran 2021.(ary)
