Diksi.co.id, Jember | Kematian bocah perempuan NW di tangan ibu kandungnya Maimunah menyisakan kepiluan dan cerita horor.
Menurut cerita Mohammad Sholeh ayah kandung NW kepada polisi, sebelum sang istri menghabisi anaknya sendiri, kondisi di dalam rumahnya baik-baik saja.
Pada Kamis malam tanggal (8/6/2023), sebelum peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Maimunah sibuk di dapur menyiapkan masakan untuk sarapan di pagi hari.
Setelah selesai menyiapkan bahan masakan, kemudian Pelaku (Maimunah) bergegas menuju kamar untuk istirahat. Di dalam rumah tersebut ada 3 kamar.
“Anak saya NW itu tidur satu kamar tidur dengan istri saya di kamar belakang (kamar nomor 3), sedangkan saya tidur di kamar tengah (kamar nomor 2) dan kakaknya (Devi Aviatin/kakak korban) dengan suaminya (Muhammad Abdul Rofik) tidur sekamar di kamar depan,” kata Sholeh di depan polisi.
Sekitar pukul 02.00 WIB, Sholeh terbangun hendak melihat cucunya di kamar depan. Saat akan menuju kamar depan dirinya mendengar suara seperti suara orang mengorok yang berasal dari kamar belakang.
Curiga kemudian bangun dan bergegas hendak membuka pintu kamar yang ditempati korban dan pelaku. Namun ternyata kondisi pintu kamar tersebut terkunci dari dalam.
Sholeh kemudian berupaya untuk membuka pintu kamar dan menggedor-gedor pintu. Akibat mendengar suara ribut kakak korban Devi kemudian terbangun dan membantu membuka pintu tersebut.
“Tadi saya totok-totok sama saya panggil istri saya gak njawab, saya ke dapur ngambil wedung (golok) buat nyongkel pintu,” tuturnya.
Setelah daun pintu berhasil dibuka, ayah dan kakak korban terkejut bukan kepalang.
Di depan mereka NW sudah dalam keadaan bersimbah darah dengan luka gorok di bagian lehernya. Percikan darah juga terlihat banyak di tembok kamar.
Sedangkan Maimunah ibu korban saat itu berbaring di sebelah korban. Istri Sholeh terlihat kondisinya terluka pada bagian leher dan mengeluarkan darah dan ditangan kanannya menggengam sebilah pisau.
“Istri saya pegang pisau yang ada bekas darahnya,” tuturnya.
Warga sendiri setelah mendengar suara keributan berdatangan ke rumah Sholeh. Dengan diantar warga Sholeh kemudian malaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Harjomulyo, dan kemudian dilaporkan ke Polsek Sempolan.
Sedangkan terduga pelaku sempat meronta saat berusaha ditolong warga kemudian dibawa ke PKM Silo 2 untuk dilakukan pertolongan, yang selanjutnya dirujuk ke RSD Ajung Kalisat lanjut ks RSU dr. Soebandi Jember.(ary)
